Jakarta – Pemerintah memiliki misi di bidang pendidikan dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Misi itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Salah satu sasaran utama dari misi untuk 2045 adalah meningkatkan daya saing sumber daya manusia. Hal ini dilakukan dengan transformasi sosial untuk pendidikan yang berkualitas dan merata. Target Indonesia Sudah Dicapai Negara LainDalam hal ini, pemerintah Indonesia telah menargetkan rerata lama sekolah pada tahun 2045 sebesar 12 tahun.Menurut peneliti dari lembaga riset bidang pendidikan Asa Dewantara, Hamid Abidin, sasaran atau target pemerintah Indonesia pada tahun 2045 tidak sinkron dengan tujuan untuk menciptakan manusia unggul dan tidak berkontribusi untuk membantu tercapainya tujuan.\”Karena kita lihat (dari data), Indonesia menetapkan target 12 tahun di 2045, sementara negara-negara lain pada tahun 2021 sudah mencapai sasaran (Indonesia) tersebut. Ada kesenjangan 25 tahun antara target yang kita tetapkan dengan kondisi negara-negara lain pada saat ini,\” ucapnya dalam Konferensi Pers daring pada Rabu, (18/10/2023).\”Mungkin target ini akan bisa dicapai, tapi misinya tidak akan tercapai. Kalau dilihat dari grafik, target kita sudah dicapai oleh negara lain pada tahun 2021, sementara kita sendiri ingin mencapainya pada 2045,\” imbuhnya.Belum lagi, harapan lama sekolah Indonesia juga masih tertinggal dibanding negara lain di ASEAN. Indonesia saat ini hanya memiliki angka harapan lama sekolah 13,7 tahun, sedangkan Thailand sudah mencapai 15,9 dan Singapura 16,5 tahun.Angka ini juga memiliki kesenjangan karena Indonesia memiliki target pada 2045 sebesar 14,8 tahun, di mana Singapura dan Thailand sudah mencapai angka itu pada tahun 2021.Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi IndonesiaDalam pemaparan, Asa Dewantara juga menunjukkan bahwa target APK perguruan tinggi Indonesia pada tahun 2045 juga sudah dicapai Singapura.Saat ini, APK perguruan tinggi Indonesia hanya 36,31 % dan target pada 2045 mencapai 60 %. Sementara Singapura per 2021 sudah memiliki APK perguruan tinggi Indonesia sebesar 91,08 %.Dalam hal ini, Abidin menyoroti terkait sasaran atau target pembangunan di bidang pendidikan untuk Indonesia Emas 2045.\”Kalau kita lihat misinya, cukup ambisius dan strategis karena diharapkan bisa mewujudkan transformasi sosial untuk membangun manusia yang sehat, cerdas, kreatif, sejahtera, unggul dan berdaya saing,\” ungkapnya.\”Jadi ini cukup bagus. Sayangnya, berbagai sasaran yang diterapkan pada RPJPN tidak sinkron dan juga tidak mendukung pencapaian misi yang ditetapkan. Bisa saja, target itu tercapai tapi karena kita lihat realitas, target kita sudah dicapai oleh negara-negara lain pada tahun 2021,\” lanjut Abidin.Ia juga menilai bahwa sasaran/target-target yang ditetapkan tampaknya mengacu pada perkembangan dan capaian tahun-tahun sebelumnya.Menurut Abidin, sasaran/target yang ditetapkan menggambarkan bahwa berbagai program yang akan dilakukan dalam pembangunan bidang pendidikan menganut prinsip \”business as usual\” yakni tidak akan ada terobosan dan akselerasi agar bisa sejajar dengan negara-negara lain.